Logan, Perpisahan Manis Wolverine

Sebagai pengagum Hugh Jackman dan Wolverine, pastinya film Logan memang film yang sudah saya nantikan. Saya sudah mengaguminya sejak film X Men yang pertama. Bahkan kalau boleh jujur, saya lebih fokus pada tokoh Wolverine ketimbang tokoh X-Men yang lain.

Dan sekira akhir pekan lalu, saya berkesempatan menonton Logan.

Saya masuk telat dan film sudah mulai. Tapi mudah-mudahan tidak mengurangi pemahaman saya terhadap filmnya yes. Lagipula, saya di sini tidak akan menceritakan jalannya film. Nanti spoiler lagi.

Kalau dari tokoh Wolverinenya, jelas film Logan masuk ke dalam film superhero yang pastinya melibatkan banyak adegan berantem-beranteman.  Namun sepanjang saya menonton filmnya, saya pikir Logan bukan sekedar film superhero. Malah cenderung ke drama. Bagaimana keinginan Professor Xavier memiliki keluarga dan hidup normal, Wolverine yang sudah ditempa dengan berbagai macam mara-bahaya dan perihnya kehidupan, tiba-tiba bertemu Laura, anaknya. Wolverine yang biasa kasar, tiba-tiba harus bersikap seperti bapak terhadap Laura. Ini sempat membuat Wolverine kikuk.

Kiranya saya setuju dengan pendapat Joko Anwar yang dalam twitternya menyebut Logan bukan sekedar film superhero. Film ini bahkan bisa membuat penontonya mengeluarkan air mata lho. Terutama pas adegan…..

Film ini bisa membuat kita berpikir,  how precious our family is.

By the way  sebelum Anda memutuskan untuk membawa serta anak-anak, nanti dulu yes. Soalnya adegan berantem-beranteman di film ini tergolong brutal sih.  Gak sedikit saya lihat penonton yang menutup mata begitu adegan sadis berantem-beranteman muncul.

Terlepas dari adegan family yang cukup membuat kita berpikir, saya juga sedih gak bisa lihat Hugh Jackman jadi Wolverine lagi. Sebab denger-denger sih  ini film terakhirnya dia sebagai Wolverine. Isunya, Shahrukh Khan  bakal jadi pengganti. Are you serious?  Nanti sebelum berantem, Wolverine joget dulu lagi. Hehehe.

Leave a comment